Istana Bala Puti

Tempat ini memiliki kisah romantis pada awal pendiriannya, karena keraton ini dibangun sebagai mahar dari kesultanan Sumbawa kepada putri dari Kesultanan Bima. Diadopsi dengan konsep kolonial, istana ini dibangun dengan arah yang berbeda dengan Istana Dalam Loka. Pemilihan arah ke utara mencerminkan cara pandang baru dalam pemikiran modern seorang pemimpin untuk menghadapi masa depan.

Pulau Bungin

Pulau Bungin disebut-sebut sebagai pulau terpadat di dunia. Pulau kecil ini dihuni oleh suku Bajo, mereka dikenal sebagai pengembara laut dan penyelam yang terampil. Pulau ini terus bertambah luas untuk menampung keluarga yang baru menikah. Untuk membangun rumah baru, seorang pria yang ingin menikahi seorang gadis harus menyelam ke dalam air dan mengumpulkan karang keras untuk membuat fondasi baru yang akan menjadi rumah baru mereka untuk tinggal. Keunikan lainnya dan mungkin menjadi aneh adalah ternak (kambing) di pulau ini tidak hanya memakan daun tetapi juga kertas dan kain kain yang telah robek sebelumnya.

Desa Batu Dulang

Dikenal sebagai desa ekowisata di Sumbawa yang dikelilingi Hutan Batu Lanteh, Desa batu Dulang menawarkan wisata edukasi panen madu oleh petani. Mendaki hutan yang lebat, dan menyaksikan seluruh proses hingga madu layak untuk dikonsumsi. pasti menjadi momen yang tak terlupakan untuk perjalanan anda ke Sumbawa.

Hiu Paus

Menyelam sambil mengamati hiu paus (Rhincodon typus) pasti menjadi pengalaman yang mengasyikkan karena ikan pemakan plankton ini adalah spesies ikan terbesar. Lokasi di mana Anda bisa menyaksikan hiu paus adalah perairan Teluk Saleh tepatnya di Desa Labuhan Jambu. Catatan peringatan yang harus Anda ingat adalah, meskipun sifatnya jinak, penyelam dan turis dilarang menyentuh atau memberi makan spesies ini.

Air Terjun Mata Jitu

Air terjun ini tersembunyi di bawah pepohonan rindang di tengah hutan. Anda akan terpesona oleh airnya yang berwarna biru kehijauan dan banyak air terjunnya. Mata Jitu dalam bahasa lokal berarti mata air yang mengalir ke banyak kolam. Keindahan air terjun ini memang sudah banyak diketahui wisatawan mancanegara. Bahkan mendiang Putri Diana mengunjungi air terjun terpencil ini, penduduk setempat menyebut air terjun ini sebagai 'Air Terjun Ratu'.

Istana Dalam Loka

Liburan Anda di Sumbawa tidak akan lengkap tanpa mengunjungi Istana Dalam Loka. Berdiri kokoh di tengah kota Sumbawa Besar. Istana Dalam Loka menjadi saksi sejarah yang menunjukkan kejayaan Kesultanan Sumbawa pada zamannya. Dibangun pada tahun 1885, diprakarsai oleh Sultan jalaluddin Muhammad Syah III. Dibangun dengan arsitektur asli Indonesia, RUmah Panggung, panggung terbuat dari kayu jati dengan sistem baji. Bangunan tersebut memiliki tingkat kelenturan yang tinggi bahkan pada saat terjadi gempa. Keraton ini juga dibangun dengan falsafah Islam "adat barenti ko syara, syara barenti ko kitabullah", yang berarti segala aturan adat dan nilai-nilai kehidupan bersama masyarakat Sumbawa harus berdasarkan syariat Islam. Semua lambang Islam dapat dilihat di setiap inci istana ini. Keraton ini ditopang dengan 99 tiang yang melambangkan 99 Nama Baik Allah (Asma'ul Husna).

Air Terjun Agal

Air terjun ini terletak di Desa Marente, Agal dikenal sebagai air terjun yang paling populer untuk dikunjungi saat ini di Sumbawa baik oleh wisatawan lokal maupun asing. Dikelilingi oleh hutan, air terjun ini merupakan jawaban yang tepat bagi mereka yang mendambakan petualangan alam karena memiliki 10 tingkatan dengan ketinggian yang berbeda dengan yang tertinggi sekitar 100 meter.

Air Terjun Ai Beling

Dinamakan dengan bahasa setempat, Ai Beling berarti air yang berbunyi nyaring. Suara air terjun ini terdengar sampai desa yang ditutup sekitar 5 kilo jarak. Karena itulah masyarakat setempat menyebut air terjun ini dengan Ai Beling. Sebenarnya air terjun ini memiliki keunikan karena memiliki beberapa tingkatan yang dipisahkan oleh batu-batu raksasa.

Istana Bala Kuning

Sejak awal, Istana Bercat Kuning ini dibangun sebagai rumah kerajaan bagi Sultan Muhammad Kaharuddin III dan keluarganya. Di istana ini, Anda dapat menemukan banyak pusaka Kesultanan Sumbawa seperti mahkota Kesultanan, senjata kerajaan, Pakaian Kesultanan, dan juga Anda dapat menyaksikan tulisan tangan Al-Qur'an yang ditulis oleh Muhammad Ibn Abdullah Al-Jawi di sekitar 1784.

Desa Marente

Berkunjung ke desa Marente dengan air terjunnya yang populer, jangan lupa juga berkunjung untuk merasakan sensasi keseruan river tubing di Tiu Kele. Kegiatan olahraga air ini akan memberikan kesenangan sekaligus memacu adrenalin Anda.

Tanjung Menangis

Ada cerita rakyat di antara penduduk setempat tentang daerah ini. Dinamakan, dari cerita tentang seorang putri dari Sumbawa yang ditinggalkan oleh cintanya. Dia mengejar cintanya sampai tempat ini tapi sayangnya dia tidak bisa bertemu cintanya lagi. Sang putri sedih dan menangis di tempat ini. Karena itulah, masyarakat setempat menyebut tempat ini dengan Tanjung Menangis (Tanjung Menangis).

Pulau Bedil

Desa Poto

Akses menuju desa ini terbilang mudah, hanya perlu waktu sekitar 15 menit menggunakan kendaraan dari Kota Sumbawa Besar jika ingin menuju Desa Poto.

Situs Aik Renung

Takat Sagele

-

Tanjung Pasir

-

Main Jaran (Pacuan Kuda)

-

Barapan Kebo

Pantai Kuang Dingin

-

Desa Tepal

Madu Hutan Sumbawa

-

Pantai Ai Lemak

Air Terjun Tiu Dua

Gili Dewa

Gili Kebo

-

Gili Meriam

Gili Rakit

Pulau Keramat

Pantai Leppu

Pantai Sandropole